Headlines News :
Home » » Waspada, Ini Bahaya Membuang Baterai Sembarangan

Waspada, Ini Bahaya Membuang Baterai Sembarangan

Written By Redaksi on Rabu, 16 Maret 2016 | 22.28.00

Surabaya, - Saat melihat baterai bekas atau baterai yang telah habis energinya, kebanyakan yang dilakukan orang adalah dengan membuangnya ke tempat sampah. Hal itu terlihat sangat sepele. Namun siapa sangka, bahwa tindakan tersebut justru bisa mendatangkan bahaya bagi manusia.
Dosen Jurusan Biologi FMIPA ITS, Aunurohim SSi DEA, Rabu (17/2/2016), mengungkapkan bahwa membuang baterai bekas ke tempat sampah begitu saja adalah perbuatan yang salah. Menurutnya, limbah baterai bekas harus dipisahkan dari sampah lainnya agar bisa didaur ulang sehingga tidak membahayakan kesehatan manusia.
Ia mengatakan, membuang baterai bekas sembarangan sama saja dengan membiarkan bahan beracun berbahaya (B3) yang terkandung pada baterai tersebut terlepas ke alam bebas, sehingga bisa mencemari alam sekitarnya. "Baterai mengandung senyawa logam berat yang terdiri dari merkuri, mangan, timbal, nikel , lithium ,dan kadmium. Senyawa ini dapat mengkontaminasi air tanah yang dikonsumsi oleh manusia," jelasnya.
Sementara itu, lanjutnya, dampak jangka panjang yang akan terjadi adalah merusak organ-organ tertentu manusia. Organ yang biasa diserang adalah di bagian visceral (organ dalam, red). "Masyarakat yang mengonsumsi air tersebut kemungkinan akan mengalami gagal ginjal, kerusakan hati dan gejala-gejala gangguan kesehatan lain akibat logam berat tertentu,"terangnya saat ditemui di Laboratorium Ekologi FMIPA ITS.
Menurutnya, ini merupakan hal yang sangat wajar jika masyarakat membuang baterai bekas ke tempat sampah begitu saja. Pasalnya, sejauh ini belum pernah dilakukan semacam sosialisasi kepada masyarakat umum mengenai bagaimana cara membuang baterai bekas yang tepat.
"Seharusnya masyarakat menyediakan tempat pembuangan baterai bekas dari wadah kaca atau acrylic di pintu-pintu pusat perbelanjaan,"ujarnya.
Salah satu cara untuk mengatasi limbah B3 pada baterai bekas, menurut Aunurohim, ialah dengan landfill sanitation. Teknik tersebut dilakukan dengan memperhitungkan lebar dan tinggi timbunan sampah. "Landfill sanitation di Indonesia saat ini hanya berada di Jakarta,"imbuhnya.
Karena itu, lanjut Ketua Komisi Pertimbangan Jurusan Biologi FMIPA ITS, ini memang perlu adanya kesadaran dari setiap orang untuk mengumpulkan sampah baterai bekas dan tidak membuang sembarangan agar bisa terlokalisasi dengan baik. Dengan demikian tidak memberikan pencemaran di sekitarnya.
Tak hanya itu, Aunurohim juga menyinggung bahaya baterai bekas di lingkungan kampus. Menurutnya, cara yang bisa dilakukan pihak kampus untuk menanggulanginya adalah dengan mengadakan sosialisasi serta melakukan pengumpulan baterai bekas dan meletakknya di tempat terpisah. "Pihak institusi juga bisa melakukan recycling mandiri atau bekerja sama dengan instansi terkait semacam Badan Lingkungan Hidup (BLH) Surabaya dengan melakukan landfill sanitation tadi,"tuturnya. (nos/beritasurabayanet)
Share this article :

Subscrib Me

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
 
I Pedoman Media Siber | Syarat Dan Ketentuan | Redaksi
Powered by SuaraPekerja
Copyright © 2011. Jatim Today | Portal Berita Jawa Timur - All Rights Reserved
Design by Creating Website Published by Mas Template