Headlines News :
Home » » Berhasil Olah Sampah Jadi Listrik, Setiap Hari DKP Surabaya Terima Kunjungan

Berhasil Olah Sampah Jadi Listrik, Setiap Hari DKP Surabaya Terima Kunjungan

Written By Redaksi on Kamis, 14 April 2016 | 22.09.00

SURABAYA Diakui maupun tidak, Kota Surabaya menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampahnya berhasil mengolahnya menjadi energi listrik, dan kemudian menjualnya ke PLN.

Keberhasilan ini menjadi rujukan daerah-daerah lain di Indonesia untuk belajar. Tak tanggung-tanggung, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya terus menerima kunjungan, bahkan dalam setiap harinya bisa melayani 2-3 kunjungan daerah lain.

Sekretaris Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya, Aditya Wasita, dalam keterangan pers di Bagian Humas mengatakan, pengelolaan sampah menjadi energi listrik dilakukan sejak 2015. Proses pengolahan sampah menjadi listrik yang berjalan saat ini menggunakan sistem landfill Gas.

“Jadi, dari Sanitary Landfill, gas metan yang dihasilkan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik,” terangnya. Kamis (14/4/2016)

Ia mengungkapkan, sejauh ini jumlah energi yang dihasilkan dari pengolahan sampah di TPA Benowo mencapai 2 Megawatt. Sedangkan, potensinya berkisar 10 Megawatt, dari total sampah yang masuk ke TPA yang mencapai 1.400 Ton per harinya.

“2 Megawatt itu dari proses landfill, sedangkan 8 Megawatt pemanfaatannnya nanti menggunakan sistem gasifikasi, yakni dengan sistem pemanasan,” jelasnya.

Namun demikian, menurutnya, pengolahan dengan sistem gasifikasi belum dilaksanakan, karena masih mendatangkan peralatan dari luar negeri. Ia memperkirakan, sistem tersebut bisa berjalan di akhir tahun 2017.

“Untuk Gasifikasi, sekarang masih tahap pembangunan infrastruktur dan mendatangkan peralatan dari luar,” papar Aditya.

Aditya menambahkan, energi yang dihasilkan langsung disupplay ke jaringan PLN. Ia mengaku, untuk pengolahan sampah menjadi energi listrik, pemerintah kota bekerjasama dengan PT. Sumber Organik, dengan masa kontrak sekitar 20 tahun.

“Setelah masa itu, pengelolaannya akan dikembalikan ke pemerintah kota,” tuturnya.

Adiyta mengaku, sebenarnya sesuai dengan Perpres 18 Tahun 2016 tentang Percepatan pembangunan Listrik berbasis sampah, ada 7 daerah yang dijadikan pilot projectnya.

Tujuh daerah itu, meliputi, Surabaya, Jakarta, Tangerang, Bandung, Surakarta, Makasar dan Semarang. Setelah Surabaya berhasil mengolah sampah menjadi energi listrik, beberapa daerah tersebut melakukan studi banding ke TPA Benowo. (q cox)
Share this article :

Subscrib Me

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
 
I Pedoman Media Siber | Syarat Dan Ketentuan | Redaksi
Powered by SuaraPekerja
Copyright © 2011. Jatim Today | Portal Berita Jawa Timur - All Rights Reserved
Design by Creating Website Published by Mas Template