Gresik, Tol Bunder-Legundi Segera Dilelang
sambungkan Gresik-Mojokerto Pemerintah terus mendorong proyek
infrastruktur jalan tol di sejumlah kawasan di Tanah Air. Salah satunya
adalah ruas tol Krian – Legundi – Bunder sepanjang 29,3 kilometer dii
Jawa Timur.
Hanya saja, PT Waskita Tollroad sebagai pemrakarsa ruas tol tersebut
saat ini masih menunggu proses pembebasan lahan tol tersebut untuk dapat
ikut serta dalam pelelangan.
Direktur Utama PT Waskita Tollroad Herwidiakto menyatakan,
berdasarkan surat ketetapan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
ruas tol Legundi – Bunder yang terdiri dari tiga seksi baru dapat
dilelang apabila lahan yang telah dibebaskan mencapai minimal satu
seksi.
“Suratnya Pak Menteri dulu paling tidak harus membebaskan satu seksi.
Sejauh ini dua desa sudah tuntas, tetapi belum mencapai satu seksi.
Rencana Mei-Juni ini kita targetnya satu seksi sudah terbebaskan,”
ujarnya, Selasa (12/4/2016).
Dia menambahkan, meskipun telah ditetapkan sebagai pemrakarsa yang
mendapatkan hak menyamakan penawaran (right to match),tetapi proses
pengadaan lahan tetap dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini Badan
Pertanahan Nasional (BPN) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
Adapun dalam pengusahaan jalan tol tersebut, ujarnya, WTR menggandeng
PT Energi Bumi Mining dan Perusda sebagai calon investor. Dalam
konsorsium itu, WTR memiliki porsi mayoritas sebesar 55%, PT Energi Bumi
Mining 27% dan sisanya Perusda.
Pembangunan tol ini nantinya akan melibatkan dua wilayah yakni
Kabupaten Sidoarjo, tepatnya di Kecamatan Krian dan Bolongbendo, serta
Kabupaten Gresik. Pembangunan tol yang akan melintasi jalur industri
tersebut diharapkan dapat mengurangi kemacetan yang kerap terjadi pada
arus mudik Lebaran setiap tahunnya.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna
menyatakan, sejauh ini pihaknya masih mempersiapkan dokumen pelelangan.
Dia menyatakan pihaknya tidak harus menunggu lahan terbebas hingga satu
seksi untuk membuka proses lelang.
“Dokumennya masih kita persiapkan, rencannya pertengahan tahun
berbarengan dengan beberapa ruas prakarsa lain seperti Jakarta
Elevated,” ujarnya seperti dikutip dari Bisnis.
Menurut data BPJT, pada pertengahan tahun nanti pemerintah akan
melelang tol Krian – Legundi – Bunder dan tol Serang – Panimbang. Selain
itu, beberapa ruas tol yang diusulkan Jasa Marga seperti Jakarta Layang
(elevated) dan Jakarta – Cikampek II juga tengah dipersiapkan dokumen
pelelangannya, setelah mendapatkan persetujuan pembangunan tol dari
Menteri PUPR.
Menurut Peraturan Presiden Nomor 38/2015 tentang Kerja Sama
Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur, badan
usaha yang memprakarsai usulan pembangunanproyek infrastruktur dengan
skema KPBU dapat diberikan kompensasi bila pemerintah menyetujui
usulannya.
Kompensasi itu antara lain pemberian nilai tambahan sebesar 10%, atau
pemberian hak untuk melakukan penawaran badan usaha pemrakarsa terhadap
penawar terbaik dalam pelelangan (right to match),atau pembelian
prakarsa KPBU, antara lain hak kekayaan intelektual yang menyertainya
oleh Menteri/Kepala Lembaga/ Kepala Daerah atau pemenang lelang.(red)